Mauli.id – Belanja daerah pada APBD Jawa Timur selama sepuluh tahun terakhir menunjukkan fluktuasi yang tinggi. Pada APBD tahun 2024 belanja daerah diproyeksikan mencapai Rp33,4 triliun, tumbuh negatif sebesar 3,5% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp34 triliun pada APBD Perubahan 2023.
Dari beberapa informasi yang kami himpun, total belanja derah APBD 2024 yang diproyeksikan Rp33,4 triliun masih lebih rendah dari rata-rata belanja daerah dalam lima terakhir yang mencapai Rp33,2 triliun.
Historis 10 Tahun Belanja Daerah APBD Jawa Timur
Pertama, pada periode ini antara tahun 2025-2019 tren belanja daerah APBD Jawa Timur mengalami peningkatan yang cukup konsisten dengan peningkatan rata-rata 11% setiap tahun.
Diawali peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2015 sebesar 15% kemudian puncak peningkatan tertingginya pada tahun 2017 yang mencapai 21%.
Pada APBD 2015, Belanja daerah Jawa timur terealisasi sampai dengan 2019 belanja daerah mengalami peningkatan sebesar 48%,
Dengan rata-rata belanja daerah mencapai Rp28 triliun pada periode pertama, belanja daerah tertinggi terjadi pada tahun 2019 yang mencapai Rp.34 triliun dan terendah pada tahun 2015 sebesar Rp22,9 triliun, pada periode ini tren pertumbuhan setiap tahunnya rata-rata 11% dan tidak pernah mengalami pertumbuhan negatif.
Berbeda dari capaian kinerja periode pertama, pada periode kedua yaitu pada rentang waktu 2020-2024 justru belanja daerah pada APBD Jawa Timur terkesan tidak mengalami peningkatan, rata-rata setiap tahun hanya mengalami peningkatan 0,03%.
Meski menurut historis data yang kami terima pada tahun 2023 merupakan peningkatan tertinggi pada periode kedua yang mencapai 15,5%, namun pada belanja APBD 2024 justru diproyeksikan lebih rendah dari pada APBD Perubahan 2023.
Dalam lima tahun terakhir terlihat dua kali mengalami tren positif dan 3 kali tren negatif, Tren positif pertama terjadi pada tahun 2021 sebesar 5% Dengan total belanja 33,8 triliun Yang berarti mengalami peningkatan sebesar 1,5 triliun dari tahun sebelumnya Yang mencapai 32,2 triliun.
Dilanjut pada tahun 2022 dengan total belanja daerah 31,5 triliun mengalami penurunan sebesar 7%. Kemudian diikuti dengan peningkatan tertinggi dalam lima tahun terakhir yaitu pada tahun 2023 dengan total belanja daerah 36,3 triliun dengan tren peningkatan sebesar 15,5% namun Pada tahun 2024 Belanja daerah APBD Jawa timur Justru mengalami penurunan sebesar 8,5% Dengan selisih angka Rp3 triliun dari tahun sebelumnya.
Peningkatan pertumbuhan belanja daerah tertinggi pada tahun 2023 dengan total belanja Rp.34,4 triliun meningkat Rp2,9 triliun dari tahun sebelumnya dan terendah terjadi pada tahun 2024 dengan total belanja daerah Rp33,2 triliun minus 3,5% atau sekitar Rp1,2 triliun.
Pada periode kedua yaitu antara 2019-2024 Tren rata belanja APBD Jawa Timur terlihat stagnan atau 0,0%. Hal itu mengindikasikan ketidakseriusan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan di Jawa Timur.
Dari data tersebut, terlihat bahwa belanja daerah pada APBD Jawa Timur memiliki pola perubahan yang dinamis. Di mana pada periode pertama peningkatan belanja daerah mencapai 48% sedangkan pada periode kedua hanya berkisar 3%. Kenaikan yang konsisten dari tahun 2015 hingga 2019 menunjukkan upaya kinerja anggaran yang cukup baik dan begitu sebaliknya bila kita perhatikan kinerja APBD Jawa Timur pada periode kedua.